Kamis, 18 Juli 2013

Yang Pertama di Ramadhan Yang Terakhir

Ini pertama kalinya ikutan Give Away, setelah ditulari virusnya sama teman jadi penasaran buat ikutan. sekalian mencoba peruntungan nasib, ya syukur syukur dapet tambahan THR. hehehe Jujur saya masih buta sekali sama apa itu Give Away, punya blog aja baru, nulis blog aja masih angin-anginan tapi gak ada salahnya deh kalo nyoba ikutan, Bismillah.

Andai ini Ramadhan terakhir saya, ngeri bayanginnya. ini tahun kedua bulan ramadhan yang saya lewati setelah saya bekerja, mulai menikmati dan terbiasa. Seandainya ini Ramadhan terakhir untuk saya, banyak yang saya impikan, naik jabatan, semakin bisa diandalkan, ingin ini ingin itu banyak sekali tapi dari sekian banyak mimpi saya hanya ingin buka puasa bersama teman teman saya dulu di yayasan. Rindu rasanya berkumpul dengan mereka. Jadwal kerja yang padat, jatah libur yang hanya sehari membuat saya sulit unuk berkumpul seperti dulu dengan mereka. Rindu saat-saat kumpul bersama anak anak yatim piatu, belajar mengaji bersama, tadarus, bertukar cerita, bersama-sama mengagumi keagungan Sang Pencipta. Ternyata ini yang dimaksud dari pepatah "waktu adalah uang", mahal dan berharga tentunya.

Semoga masih ada kesempatan untuk saya agar bisa berkumpul kembali dengan mereka di bulan Ramadhan ini, bisa bersilaturahmi kembali secara utuh. kalo ditanya kenapa gak ngarepin yang lain yang lebih menguntungkan ? simple sih, mumpung masih ada umur saya cuma pengen kumpul sama sanak saudara, keluarga dan teman teman tercinta termasuk saudara saudara saya yang di yayasan itu. J


Ceria Ramadhan Bersama Gamazoe dan Dhenok Habibie

Sabtu, 13 Juli 2013

Mukena Bali Untuk Aisya I



Subuh kali ini Ais bangun lebih awal, dia terbangun jam 3 pagi karena mendengar suara batuk ibunya, Mak Ilah. Mak Ilah sudah hampir setahun batuk batuk, kata dokter Mak Ilah terkena radang paru-paru basah dan seharusnya mendapat perawatan khusus di rumah sakit namun apa mau dikata, Ais anak Mak Ilah semata wayang hanya bekerja sebagai guru honorer di salah satu sekolah SD di kampungnya. Penghasilannya yang tidak seberapa itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, itu pun serba minim. Selama ini Mak Ilah hanya diberi obat generik yang Ais beli di puskesmas, obat itu hanya meredakan sejenak batuk Mak Ilah dan obat itu sama sekali tidak membantu menyembuhkan justru malah membuat kondisinya makin memburuk.

Tiga bulan yang lalu aku mengenalnya, wanita santun itu sedang mengajarkan anak anak didiknya mengaji. Lantunan ayat yang keluar dari bibirnya membuat ku terkesan dan kagum pada dirinya. Aisya Putri Ghassani, wanita anggun, shalehah, dan begitu berbakti pada orang tuanya. dia wanita tangguh, sejak umur 7 tahun dia sudah menjadi yatim, ayahnya meninggal karena sakit komplikasi jantung dan hipertensi. Sejak itu Ais hidup prihatin, dia mulai belajar membantu ibunya mencari uang mulai dari membantu berjualan kue, membantu menyucikan baju tetangga dan melakukan apapun yang dia bisa kerjakan demi membantu meringankan beban ibunya. Hidup serba kekurangan bukan halangan baginya, ia tetap memiliki cita cita yang tinggi. Di sekolah pun prestasinya tidak diragukan lagi, hingga akhirnya dia bisa lulus kuliah pendidikan bahasa dengan nilai yang memuaskan.

Bukan hanya aku yang kagum padanya, Maura adik ku juga sangat menyukai gurunya itu hingga akhirnya orang tua ku sepakat untuk menjadikan Aisya guru privatnya maura. sejak di ajar Aisya, Maura jadi lebih rajin dan prestasinya pun makin terlihat meningkat. Maura juga sudah menganggap Aisya seperti kakaknya sendiri. Aku pun semakin akrab dengannya, kita sering berbagi cerita dan pengalaman. Kebetulan hobi kita sama, yaitu menulis dan sesekali menggambar. Suatu hari aku mengajak Maura pergi mengunjungi pameran lukisan di dekat tempat kerja ku. Maura tampak senang bisa melihat lukisan lukisan yang indah, apalagi ketika melihat lukisan perempuan yang sedang sembahyang, begitu indah dibalut dengan mukena Bali yang khas. "aku suka lukisan itu, perempuan itu begitu cantik mengenakan mukena bali. suatu saat aku akan beli, 2 pasang mukena bali untuk aku dan ibu" ucap Aisya.......


Rabu, 10 Juli 2013

menanti sahur

Gnite and Gmorning Z :D
mata masih seger nih Z belum ngerasa ngantuk. kalo ditanya lagi ngapain ya seperti biasa, denger musik, nonton tv, baca buku, corat-coret gak jelas, mengkhayal dan blablablabla. hari kedua puasa nih, Alhamdulillah selalu semangat ya walaupun kerjaan semakin menggila dan pikiran semakin tak terarah tapi insya Allah tetep konsisten semangatnya :D

mau ngucapin selamat ulang tahun dulu deh buat semua yang berulang tahun hari ini, semoga dengan seiring bertambahnya usia semakin bertambah juga semangat hidupnya, semakin rajin usaha mewujudkan mimpinya, semakin mensyukuri nikmat yang telah dilimpahkan oleh-Nya, semakin bisa membedakan mana yang baik mana yang benar, semakin jadi pribadi yang dewasa dan bijaksana. Amin

tiba tiba ngerasa kangen suasana buka puasa bareng di yayasan kayak dulu. gak kerasa ini tahun kedua bulan ramadhan yang gue lewatin tanpa kunjungan ke yayasan. ya dulu waktu masih sekolah gue masih suka ke yayasan tapi sekarang jarang banget. jadwal libur yang gak pasti, jatah libur yang cuma sehari bikin gue gak sempet untuk silaturahmi ke yayasan. sedih rasanya, padahal dulu yayasan ngebantu banget buat gue. banyak pelajaran yang gue dapet disana. kangen bu mas'ah, bu lia, teh eneng, umi sama anak anak yatim piatu yang lainnya :(( semoga mereka semua sehat sehat aja dan semoga ramadhan tahun ini gue dikasih kesempatan untuk ikut buka puasa bareng di yayasan kayak dulu lagi. Amin