Rabu, 26 Maret 2014

Sayang, Aku merindu

Sayang, Aku merindu

Dengan nanar aku menatap malam
Hening terpecah oleh tangis yang membuncah
Sesak ku menyesapi nafas yang terengah
Sambil bertanya dimana letaknya salah
Duhai tuan mengapa engkau hanya diam ?
Sungguh daku bimbang dan tak paham
Apa ini balasan atas semua bisu ku ?
Sungguh aku menyesali semua itu
Maafkan atas kelancangan ku
Aku hanya tak tau bagaimana lagi cara untuk ucapkan rindu
Dengan malam tangis dan kebimbangan ku
Sayang, Aku merindu mu

Selasa, 25 Maret 2014

Selamat pagi, malam

Sebenernya judul yang gue pake itu adalah judul salah satu film yang sekarang masih dalam daftar coming soon. Tapi gue suka sama judulnya. Dan gue ga akan bahas film itu disini. Belum paham sepenuhnya tentang film itu, cuma baru nonton trailernya aja tapi sepertinya bagus. Udah lama juga ga nonton bioskop. Gatau kenapa tiap gue cek webnya 21 pasti aja list di coming soon tuh jauh lebih menarik ketimbang list di playing tapi nanti pas udah tayang eh gue nya malah ga sempet nonton. Menyebalkan.

Gue gabisa tidur Z. Dari tadi pagi suhu tubuh naik turun, gue demam. Badan serasa diinjekin balita dengan berat badan berlebih, sakit semua. Ditambah lagi dia yang seharian ga ada kabar, ga afdol kayaknya kalo cuma sakit badan mesti aja hati ikutan sakit -_- . Seharian ini gue banyak diem dikamar, keluar kamar cuma buat mandi, ambil wudhu sama makan. Oke jujur, gue mandi pagi doang karena sorenya gue demam tinggi ga kuat bangun dari tempat tidur. Seperti biasanya, gue ga bilang gue sakit. Gue cuma bilang lagi males ngapa-ngapain. Orang rumah taunya gue sehat sehat aja, ya semoga ini cuma demam biasa. Semoga besok udah baikan. Amin

Badan gue masih demam nih Z, sekarang keluar keringet dingin. Tapi sekarang udah mendingan, badan ga terlalu sakit sakit kayak tadi pagi. Pengen tidur tapi mata susah banget buat merem, telinga gue peka banget, denger bunyi atau suara kecil aja langsung kebangun lagi. Padahal udah minum obat yang ada efek samping ngantuknya tapi tetep aja ga ngantuk. Andai aja ngantuk itu bisa dibeli atau dibikin -_- . Gue bukannya gamau tidur, tapi gabisa tidur.

Oh iya, kemaren di facebook ada temen SMA yang komentar di postingan video jaman SMA 3 tahun yang lalu. Bikin kangen. Inget banget itu video pas pelajaran bahasa Inggris, tiba-tiba kelas kemasukan reptil kecil yang bikin heboh satu kelas. Yap, Tokek. Hahaha gara-gara video itu jadi keinget banyak hal lain. Kangen deh pokoknya.

Udah ganti tanggal aja Z, gue masih belum ngerasa ngantuk. Entah deh mesti ngapain lagi, baca buku udah, nulis udah, gambar udah, denger musik udah tapi tetep aja ga ngantuk. Gue kangen Z, kangen banget. Bodohnya gue masih aja suka gengsi padahal kalo kangen gitu suka kesel sendiri. Dasar wanita. Seringnya cuma kasih kode, berharap si tuan peka hmm
Udah ah, gatau mau ngomong apalagi Z. Gue kangen .

Kamis, 13 Maret 2014

Sedikit usaha awal ku untuk lebih terbuka..

Mungkin sebelumnya kamu sudah baca tulisan ku yang pertama, aku pesan jangan anggap tulisan itu sebagai keputusan ku. Anggap itu sebagai pilihan yang aku yakini dan anggap itu sebagai salah satu dari usaha ku selama ini. Terima kasih.
Kembali aku minta maaf, lagi untuk kesekian kalinya aku berbicara lewat tulisan. Baru ini yang aku bisa. Menurut ku ini tidak berbeda dengan jika aku berbicara, aku menulis semua ini dengan segala ekspresi yang aku yakini kamu bisa merasakannya walaupun tidak sepenuhnya sama. Aku tau kamu tidak suka aku terlalu banyak meminta maaf, maaf yang aku ucap terkadang bukan dalam rangka menyadari suatu kesalahan tapi terkadang itu kata pengganti dari maksud "permisi" sebelum yang tidak diinginkan terjadi.

Sebelum aku teruskan, aku ingatkan kembali jangan anggap ini keputusan dari apa yang aku pertimbangkan. Ini usaha kecil ku untuk lebih terbuka. Yang pertama dalam tulisan ini aku ingin menjelaskan alasan dan maksud dari kalimat yang pernah aku utarakan "aku ingin tau kamu seperti apa". Aku ingin tau kamu seperti apa, ini bukan untuk mempertimbangkan kembali apa yang aku pilih. Insya Allah aku sudah sepenuhnya memilih dan kini aku harus menerima. Menerima kamu seperti apa ini lah yang aku maksud. Aku berpikir, jika aku tau kamu seperti apa aku pun harus tau bagaimana menanggapinya. Aku tidak ingin dalam hubungan ini hanya kamu yang bisa mengerti aku, aku pun ingin mengerti yang kamu mau.
Untuk tau kamu seperti apa tidak harus aku jelaskan apa yang aku lakukan. Aku hanya akan memperhatikan dan berpikir apa yang harus aku lakukan untuk menanggapi mu. Ini sama halnya dengan apa yang pernah kamu bilang dulu. Dulu kamu pernah bilang, tanpa aku sadari kamu pun punya cara untuk tau aku seperti apa. Aku pun sama adanya. Semoga kamu mengerti.

Aku menulis ini sambil mencoba mengingat apa yang pernah sempat aku ingin bicarakan sama kamu tapi masih tertahan dan belum aku sampaikan. Sesuai dengan keinginan mu, aku akan memulainya dengan hal hal kecil yang besar manfaatnya. Yang aku ingat pertama, saat dulu kamu pernah bilang "Aku gasuka kalo di chat kamu udah mulai bilang 'yayaya', itu ngeselin", aku pun sempat terpancing untuk menyampaikan hal yang tidak jauh berbeda "Aku juga kurang suka kalo kamu mulai bales chat aku hanya dengan kata 'owh', seakan itu pengganti tanda titik yang mengakhiri pembicaraan kita". Sayangnya, lagi lagi aku tidak berani menyampaikan itu. Jangan tanya kenapa, aku masih belum mengerti. Aku merasakan takut saat akan menyampaikan itu. Dan kini, lewat tulisan ini aku mencoba untuk membicarakannya.

Selanjutnya kali ini aku ingin meminta tolong sama kamu. Dengan sikap ku yang seperti ini mungkin sulit untuk secara tiba tiba aku berubah langsung bisa berbicara dan bercerita begitu saja. Aku butuh bantuan mu, tolong jangan pernah lelah memancing ku agar aku berbicara. Mungkin bisa dilakukan dengan hal kecil. Misal, tanya kabar aku jangan hanya menanyakan aku sudah makan atau belum. Bukan, bukan aku tidak senang kamu hanya menanyakan hal itu tapi mungkin dan aku berharap dengan kamu sesekali menanyakan kabar ku akan membuat aku terpancing dan secara tidak sadar mulai menceritakan sesuatu pada mu. Dengan begitu aku berharap aku bisa berubah, mungkin nantinya bisa jadi kebiasaan yang baik untuk aku saat aku bercerita dengan mu. Selama ini, kadang atau seringnya aku berpikir "Apa aku perlu menceritakan sesuatu hal padamu ?" "Apa kamu ingin tahu apa saja yang aku alami setiap harinya ? meskipun aku tau tidak semua hal yang ingin kamu ketahui" "Apa kamu punya cukup waktu untuk mendengarkan ku ?". Dengan segala kesibukan mu setiap harinya, sampai sekarang aku tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk aku bisa bercerita sama kamu. Kesempatan untuk kamu balas chat aku saja terbatas, apalagi untuk aku bercerita panjang lebar. Aku tidak mau mengganggu waktu istirahat mu. "Kenapa kamu ga cerita aja pas kita ketemu ?". Tiap bertemu, aku sudah lupa dengan apa yang tadinya ingin aku bagi denganmu. Aku terlalu senang sampai akhirnya hanya sedikit dan sekedar yang bisa aku sampaikan. Selebihnya, aku hanya bisa tersenyum kegirangan.

Aku akui aku aneh, aku juga merasa aku tidak seperti perempuan lainnya. Sekarang aku tidak berharap kamu bisa mengerti aku sepenuhnya, itu terlalu sulit. Lebih sulit dari jutaan soal ujian, apalagi perempuan yang kamu hadapi adalah aku :') . Kadang aku juga tidak paham pasti apa yang aku mau. Aku labil ya ? Maaf :'D
Maafkan aku yang terlalu sering buat kamu kecewa. Meskipun kamu bilang aku tidak salah, rasanya aku perlu meminta maaf. Terima kasih sampai detik ini kamu bisa bertahan menghadapi ku, bisa bersabar menanggapi semua kelakuan ku, dan senantiasa menyayangi ku dengan penuh. Aku malu, aku kecewa belum bisa menjadi apa yang kamu mau. Sekali lagi maafkan aku. Sekarang aku baru hanya bisa menyampaikan kalau aku mencintaimu tanpa alasan yang pasti dan aku menyayangi mu dengan setulus hati. Semoga kita bisa terus saling memenuhi dan melengkapi. Amin

Rabu, 12 Maret 2014

Kesalahan Fatal

Dan akhirnya bom waktu itupun meledak. Sesuatu yang selalu aku khawatirkan akhirnya terjadi. Ini salah ku, kelemahan ku, kekurangan ku, sakit ku yang tak kunjung sembuh. Disaat aku sudah menemukan sosok yang maha aku inginkan yang bisa memahami ku dan tau bagaimana menanggapi ku malah aku sia sia kan dan tak aku pedulikan ucapannya. Bukan, bukan aku tidak peduli jujur aku sudah berusaha dan aku pun sejujurnya ingin berubah namun entah semua terasa sulit. Seperti kutukan, aku semakin tenggelam dalam sakit ku yang tak kunjung hilang.
Entah aku tak tahu letak salahnya dimana, aku tak mau menyalahkan orang lain walaupun kadang aku merasa tak sedikit dari mereka yang tak pernah mengerti apa yang aku ucapkan, aku hanya bisa menyalahi diri sendiri yang sejak kecil tak pernah berani mengungkap apa yang aku mau, apa yang aku rasakan dan apa yang aku alami.  Aku ingin berubah, seringkali batin ini bergejolak ingin mengatakan apa yang aku inginkan, apa yang aku rasakan apa yang ingin aku ungkapkan namun ketika sudah sampai di kerongkongan semua seakan menghilang, semua seakan tertelan kembali masuk ke hati, di dukung oleh lidah ku yang kelu tak bisa berkata karena terkunci. Aku tidak tahu, sungguh aku belum mengerti kenapa itu bisa terjadi. Yang aku tahu aku ini tidak berani. Hanya karena itukah ? Sungguh dahsyat sekali jika hanya kata 'berani' semua bisa terjadi.
Apa aku sakit ? Adakah penyakit yang bisa membuat pengidapnya tak bisa terbuka ? Kalau memang ada, aku hanya berharap penyakit itu ada obatnya. Aku ingin sembuh. Aku ingin berubah. Aku tidak ingin satu tahun sepuluh tahun atau dua puluh tahun nanti aku merasakan sakit yang sama hanya karena diam yang menjadi kebodohan ku selama ini. Ada yang bilang, manusia diciptakan berbeda beda tapi ada pula yang bilang kepribadian seseorang itu dibentuk dan bukan berupa kutuk. Lantas apa ini salah dari awal ? Salah lingkungan atau pergaulan ? Ah terlalu berdosa rasanya jika aku harus menyalahkan hal lain karena sudah jelas kesalahan yang pasti itu berasal dari diriku yang tak kunjung berani..
Ya Allah, aku tak mau memilih lagi. Kiranya aku tak akan sanggup untuk menyeleksi kembali. Semua akan tetap terjadi jika aku tetap seperti ini. Aku ingin berubah. Sungguh aku ingin berubah. Dia telah menyadarkan ku akan banyak hal, dia pula yang membangunkan tidur lelap ku saat penantian. Selama ini hanya dia yang bisa aku percaya, yang selalu aku benarkan ucapannya, yang bisa mengerti segala keanehan yang aku punya. Menurut dia, dirinya sendiri bukan orang baik yang pantas aku harapkan tapi aku tau segala maksudnya itu baik untuk aku kelak. Aku butuh dia, bukan orang lain. Ini terdengar memaksa tapi ini yang aku rasa. Jujur ya Rabb, aku terlanjur cinta padanya. Dan aku berharap ini bukan lagi kekeliruan yang akan menambah daftar kesalahan hidup ku.
Tolong bantu aku menjelaskan padanya, aku sudah tak mampu berkata. Iman ku yang terlalu percaya terhadap tulisan daripada ucapan menuntun ku menulis semua ini Semoga kamu bisa mengerti. Aku sadar aku salah, aku paham betul ucapan mu tentang sikap ku yang diam selama ini tak ada yang keliru. Semua benar, ini bukan karena aku menyayangi mu lantas aku selalu mempercayai mu. Tapi memang kenyataannya mayoritas yang kamu katakan pada ku itu selalu benar adanya. Kamu tentu tidak memantrai ku bukan ? Karena hanya dengan pesona mu cukup membuat aku luluh. Ini fakta dan aku bukti hidupnya karena aku yang mengalaminya. Aku sudah berusaha, sedikit demi sedikit aku mulai berubah namun sayangnya perubahan itu tak terasa oleh mu. Berani ku baru sedikit untuk mengusahakan semuanya, seperti yang tadi aku katakan kerongkongan ini seakan tercekat setiap aku mulai untuk bicara. Maaf kan aku, usaha ku belum terasa apalagi terlihat oleh mu. Kenyataannya kamu bilang aku masih seperti dulu, hanya membisu. Aku pasrah. Sungguh aku berharap kamu bisa terus menuntun ku untuk berubah, walaupun kamu bilang aku tak pantas berharap padamu. Aku katakan untuk kesekian kalinya, lemas hati ini jika harus memilih lagi. Hati ini telah memilih mu dan aku berharap hati ku pun sudah terpilih oleh mu. Maaf jika aku berharap banyak, bahkan aku sudah lupa kapan terakhir aku berharap sebanyak ini pada seseorang. Bantu aku cinta, bimbing aku untuk berubah. Maaf aku selalu meminta tanpa pernah aku paham apa mau mu. Aku terlanjur jatuh dan aku menyayangi mu.

Ditulis dengan tangan yang gemetar dan diiringi isak tangis suara parau.
Tertulis untuk dirimu yang selalu sabar menghadapi ku, untuk hati mu yang selalu aku rindu.
Teriring rasa terima kasih ku untuk dirimu yang telah menyadarkan ku.
Aku mencintaimu...

Kamis, 06 Maret 2014

Labil Mode ON

6 Maret 2014, udah hampir sebulan rehat dari rutinitas yang biasanya tiap hari gue lakoni. lebih tepatnya sih terpaksa rehat. keputusan perusahaan tempat gue kerja (dulu) (yang menurut gue kurang profesional) memutuskan kalo gue harus berhenti bekerja sama dengan mereka. keputusan yang tiba-tiba itu membuat gue bingung, yap bingung karena belum tau dan belum ada bayangan mesti kemanakah nantinya gue. alhasil seperti inilah, terombang-ambing ga jelas. memang salah gue, dari awal kerja ditempat itu niatnya udah gak baik. kerja disitu cuma ngejar salary-nya aja, maklum masih ada cicilan babit yang mesti gue lunasi. selama hampir empat bulan kerja disana, gue cuma 'bisa' kerja tapi gak 'cinta' sama kerjaan gue sendiri. kesalahan yang pernah terjadi selama dua tahun gue ulangi lagi. Bodoh. nyesel sih pasti tapi gue gamau larut dalam penyesalan. gue pengen ada perubahan dalam hidup gue, gak mau gini-gini aja.

Pilihan gue masih bercabang, belum pasti mau seperti apa nantinya. mungkin gue adalah salah satu dari manusia yang mengalami keterlambatan masa labil, di umur 20 tahun ini gue baru merasakan perasaan gak jelas, bingung dan bimbang dalam memilih tujuan hidup. di masa kehidupan yang semakin berkurang ini bahkan gue belum kenal sama diri gue sendiri, gue belum tau apa yang gue mau, apa yang gue butuh, dan apa-apa yang lainnya. Gue suka seni tapi terkadang gue suka sastra dan tapi juga gue pengen tahu ilmu manajemen yang baik. oke itu absurd. gue suka gambar tapi gak jago gambar, gue suka musik tapi suara fals dan gabisa main alat musik, gue suka baca tapi pilih-pilih buku yang dibaca, gue suka nulis tapi masih belum bisa berkomitmen sama tulisan sendiri (banyaknya gantung -_-), basic kerjaan gue di retail tapi payah kalo nego sama pembeli, suka desain tapi mentok gabisa gambar, semua selalu mentok di imajinasi tanpa pernah terealisasi. ini lebih absurd.

Suatu hari gue pernah sakit dan berlagak pura-pura sehat, tapi zikri tau dan dia bilang "kamu gak perlu bilang sayang berkali-kali sama aku, aku gak butuh. kalo pun kamu memang gak sayang sama aku juga gapapa. aku cuma minta kamu sayang sama diri kamu sendiri. jaga diri kamu, itu udah cukup buat aku". saat itu gue cuma bisa diem, mikir. zikri bener, gue belum sayang sama diri gue sendiri. ngurus diri sendiri aja masih belum becus, berlagak ngurusin mimpi. mulai saat itu juga gue mulai bebenah diri. Dan kemarin lagi-lagi zikri bikin gue sadar akan satu hal. dia bilang "kamu mesti fokus nentuin pilihan kamu sekarang". dan lagi-lagi dia bener, kali ini gue gaboleh salah pilih, ga boleh asal pilih ya seengganya gak terlalu jauh memilih.

Jujur sampai detik ini gue belum tau mau seperti apa gue nantinya. yang ada dalam pikiran gue sekarang cuma, nanti entah kapan itu gue pengen punya toko baju dan tempat makan atau semacam resto. entah alesannya apa, gue pengen banget punya kedua toko itu. bahkan gue udah memikirkan atau lebih tepatnya meng-imajinasi-kan rupa tokonya. mungkin ini terdengar ngaco tapi apa salahnya sih punya mimpi. Bismillah, pasti kesampean. AMIN. Sebulan ini udah berkali-kali nitipin lamaran kerja kemana-mana tapi belum ada panggilan satu pun. mungkin belum waktunya, belum jodohnya, belum belum dan belum yayaya. Alhamdulillah, setidaknya jadi punya waktu banyak untuk kumpul sama keluarga. ada waktu lebih untuk mengoreksi diri. Semoga secepatnya dapet kerjaan baru, Amin. gak kebayang kalo bulan depan masih free gini, si Babit mau dibayar pake apa -_-. Semangat Semangat Semangat !!!!